Washington Ingin Kembali Mesra dengan Israel

3/18/10

Kerjasama Israel vs Amerika
WASHINGTON - Cetak biru Ramat Shlomo mengancam kemesraan hubungan Amerika Serikat (AS) dan Israel. Apalagi akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengikuti jejak Wakil Presiden Joseph "Joe" Biden dalam mengecam rencana sepihak yang dideklarasikan Kementerian Dalam Negeri Israel tersebut.

Kemarin (17/3) Washington berusaha memperbaiki hubungan dua negara tersebut. Hillary dijadwalkan menghubungi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. "Perbincangan telepon dijadwalkan paling cepat Rabu (kemarin) ini," ujar seorang pejabat Gedung Putih yang menolak memberitahukan identitasnya, seperti dilansir Agence France-Presse.

Tapi, Jubir Departemen Luar Negeri Philip Crowley menolak mengonfirmasikan laporan itu. "Saya harap bisa secepatnya," katanya. Saat ini, menurut Crowley, Presiden Barack Obama dan jajaran pemerintahannya masih menunggu respons Israel atas komplain yang mereka ajukan sebelumnya terkait dengan cetak biru Ramat Shlomo. Menurut Washington, rancangan tersebut hanya akan membuyarkan perundingan damai.

Konon, rekonsiliasi hubungan dua negara itu menjadi tujuan utama Hillary mengontak Netanyahu. "Kami menjunjung tinggi komitmen terhadap keamanan Israel. Hubungan AS dan Israel sangat dekat dan tidak tergoyahkan. Demikian juga hubungan rakyat AS dan Israel," tegas Hillary, menepis rumor yang menyebut bahwa hubungan dua negara tersebut tengah dibelit krisis.

Akhir pekan lalu, Hillary mengecam Netanyahu. Melalui perbincangan telepon, sang mantan first lady itu mengungkapkan kekecewaan atas rencana pembangunan 1.600 rumah baru untuk warga Yahudi di Jerusalem Timur. Dia berjanji menjadikan topik tersebut prioritas dalam agenda kunjungan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah George Mitchell pekan ini.

Netanyahu, yang sebelumnya terpaksa minta maaf atas publikasi rancangan Ramat Shlomo menjelang kunjungan Biden, merespons positif kecaman Hillary itu. "Israel menghargai dan menyambut baik reaksi Menteri Luar Negeri Clinton atas dasar hubungan baik AS-Israel dan komitmen AS terhadap keamanan Israel," terang kantor Netanyahu dalam pernyataan resmi seperti dikutip Reuters. (hep/c6/ami)

(sumber:~www.jawapos.co.id~)